Tampilkan postingan dengan label Tragedi dalam hidupku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tragedi dalam hidupku. Tampilkan semua postingan

Imbauan kepada umat Islam Nasehat Perjalan Hidup Tragedi dalam hidupku

Sepenggal Kisah....



Bismillah,
Was shola was sholaamu 'ala Rosulillah, wa 'ala alihi wa ashabihi, wa man tabi'ahum bi ihsaniy ila yaumil qiyamah.., 'amma ba'du!

Hari demi hari, bulan demi bulan, bulanpun berganti tahun. Berpuluh tahun yang lalu, waktu itu kita masih dalam rahim ibunda, kemudian terlahir menjadi bayi mungil yang menggemaskan, lalu tumbuh menjadi balita yang lucu, dilanjutkan dengan menjadi anak-anak, kemudian remaja dan jadilah seperti sekarang yaitu menjadi dewasa, menjadi orang tua anak-anaknya ataupun sudah mempunyai cucu. Karena sunnatullah, sebuah ketetapan dari Allah Subhanahu wa ta’ala seiring dengan berjalannya waktu kita manusia pasti akan berubah menjadi tua dan kemudian mati.

Begitu kira-kira gambaran sederhana tentang siklus hidup manusia di dunia. Dalam perjalanannya, kadang-kadang

Baca Selengkapnya

Share Tweet Pin It +1

0 Komentar

Tragedi dalam hidupku

Ketika Ruh Dicabut

6/5/2007 | 20 Rabiuts Tsani 1428 H | Hits: 11.720
Oleh: Mochamad Bugi

Bismillah,
Imam Ahmad dalam Musnad-nya, demikian juga Ibnu Hibban, Abu ‘Awanah Al-Isfirayaini dalam kitab Shahih keduanya, meriwayatkan dari Al-Manhal dari Zadan bin Al-Bara’ bin ‘Azib bahwa ia berkata, “Kami pernah pergi bersama Rasulullah untuk mengantar jenazah. Beliau duduk di atas kuburan dan kami duduk di sebelahnya. Kami diam dan tenang laksana di atas kepala kami terdapat seekor burung. Sambil menguburkan jenazah tersebut, Beliau berkata, “Aku berlindung diri kepada Allah dari siksa kubur.” Beliau mengucapkannya tiga kali.

Selanjutnya Beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang beriman jika akan pindah ke alam akhirat dan meninggalkan dunia, maka para malaikat itu turun kepadanya. Wajah mereka seperti matahari dan setiap dari mereka membawa wewangian dari surga dan kain kafan. Mereka duduk di dekat orang yang beriman sebatas pandangan kemudian malaikat pencabut nyawa duduk di dekat kepalanya dan berkata, “Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan Allah.”

Rasulullah kemudian bersabda, “Ruh orang beriman pun keluar dari jasadnya seperti halnya air keluar dari mulut teko. Malaikat pencabut nyawa segera mengambilnya. Ketika ruh orang itu telah berada dalam genggamannya, para malaikat yang lain tidak membiarkan ruh orang beriman itu berada di tangan malaikat pencabut nyawa sekejap mata hingga kemudian mereka mengambilnya dan menaruhnya di atas kain kafan surga dan wewangian tersebut. Dari ruh orang beriman, keluarlah wewangian paling harum yang pernah ada di bumi.”

Kata Rasulullah selanjutnya, “Kemudian para malaikat naik membawa ruh orang beriman dan setiap kali mereka melewati para malaikat, maka mereka bertanya, “Ruh siapa yang harum ini?” Mereka menjawab, “Ini adalah si fulan bin fulan,” sembari menyebutkan nama terbaik yang pernah menjadi sebutannya ketika di dunia hingga kemudian mereka berhenti di langit kedua. Mereka minta dibukakan bagi ruh tersebut kemudian dibukakanlah untuknya. Ruh tersebut disambut seluruh makhluk di langit kedua dan mereka mendekatkan ruh tersebut ke langit berikutnya hingga mereka membawa ruh itu tiba di langit di mana Allah berada. Allah kemudian berfirman, “Tuliskan kitab hamba-Ku ini dalam ‘Illiyyin, lalu kembalikanlah ia ke bumi. Sebab, dari bumi itulah Kami menciptakan mereka, ke dalamnya Kami kembalikan mereka, dan darinya pula Kami keluarkan mereka sekali lagi.”

Selanjutnya Rasulullah bersabda, “Dan sesungguhnya orang kafir itu jika meninggal dunia menuju ke akhirat, maka para malaikat turun kepadanya dari langit dengan wajah yang hitam dan membawa kain kafan kasar, lalu duduk di dekatnya sebatas pandangan.
Malaikat pencabut nyawa datang kepadanya dan duduk di dekat kepalanya lantas berkata, “Wahai ruh yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan dari Allah!” Lalu ruhnya berpisah dari jasadnya dan malaikat mencabutnya seperti mencabut besi pembakar dari wol yang basah. Selanjutnya malaikat pencabut nyawa mengambilnya dan jika sudah ia ambil, maka para malaikat yang lain tidak membiarkan ruh tersebut di tangannya sekejap mata hingga kemudian mereka meletakkannya di dalam kain kasar tersebut. Dari padanya keluar bau paling busuk yang pernah ada di muka bumi.

Para malaikat membawanya naik dan setiap kali mereka melewati malaikat, mereka bertanya, “Ruh busuk siapa ini?” Para malaikat menjawab, “Ini adalah si fulan bin fulan,” sembari menyebutkan sejelek-jeleknya nama yang dialamatkan kepadanya ketika di dunia. Ruh itu terus dibawa naik hingga sampai ke langit dunia. Ia meminta agar pintu langit itu dibuka, namun tidak juga dibukakan untuknya.
Kemudian Beliau membacakan firman Allah swt., “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum.” (Al-A’raf: 40).

Allah swt. kemudian berkata, “Tuliskan kitabnya di Sijjin, di bumi yang terbawah!” Lalu ruh tersebut dilemparkan begitu saja. Selanjutnya Rasulullah membacakan firman Allah, “Barangsiapa menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (Al-Hajj: 31) [Diriwayatkan oleh Ahmad (VI/287 dan 295) dan Abu Dawud (4753)]

Baca Selengkapnya

Share Tweet Pin It +1

0 Komentar

Tragedi dalam hidupku

Kilas Pendidikan di Negaraku. . . .

Sangat disayangkan. . . ,saat ini banyak guru atau tenaga pengajar yang tidak berkopeten dibidangnya. . . ,tapi mengapa pemerintah masih juga mengizinkan orang orang seperti itu untuk mendidik,yang padahal mereka tidak mengetahui dengan jelas apa yang mereka ajarkan. . . . ,sehingga dalam belajar guru tersebut hanya mendongeng dan bercerita saja. . ,dan sekali kali guru itu membagikan buku paket kepada muridnya. . . . ,kalaupun ada guru yang tidak demikian,hanya beberapa saja dan mungkin bisa dihitung dengan jari. . . ,
ulah dari perbuatan guru yang seperti itu mengakibatkan murid jadi dirugikan. . . . ,padahal orang tua mereka sudah membayar mahal untuk pendidikan anaknya,tapi buktinya anak anak mereka tidak mendapatkan apa yang diharapkan. . . . . Dan yang saya tanyakan,apakah guru tersebut tidak merasa malu. . ,minimal pada diri mereka sendiri. . . . .
Beginilah mutu pendidikan di Indonesia,yang mana pengajarnya saja tidak berilmu. . ,lalu apa mungkin muridnya akan berilmu,entahlah . . . . . .

Baca Selengkapnya

Share Tweet Pin It +1

0 Komentar

Tragedi dalam hidupku

Gempa,STM heboh...!!

Bu fitra berdiri di depan semua muridnya (siswa stm muhammadiyah 01 pekanbaru) menerangkan pelajaran kimia..,tiba-tiba wulan bertanya
"habis goyangin bangku lan do..." tanyanya pada saya...
Saya yang merasa tak melakukan hal tersebut lantas mengelak... "nggak..,mang ngapa lan ??"
sementara itu temen-temen yang laen ikut ribut... Sambil bisik-bisik mereka bilang "gempa ya ??" guru yang ada di depanpun ikut bingung...(ya jelas bing,lha wong kami ada dilantai 4,kalo sempat gempa mengguncang,bisa-bisa kejadiannya kayak korban gempa sumbar yang terperangkap di hotel ambacang) lantas dia bilang, "kenapa..?" wulan menjawab "ibu ngerasa ada yang goyang ga'..?" pertama-tama dia cuma senyum sambil menggelengkan kepala tanda tidak merasakan hal tersebut.
Akhirnya pelajaran dilanjutkan... Beberapa menit kemudian semua murid ribut lagi,ditambah lagi pas nengok keluar semua murid di kelas lain juga sibuk sebagaimana kami sibuk..,akhirnya bu fit pun memutuskan untuk mengakhiri pelajaran,semua murid turun.
***
lain cerita diatas (lantai 4) lain pula cerita dibawah (lapangan stm),emang sih semua orang menyangka hal tadi adalah gempa bumi...,tapi udah lama ngumpul di bawah (kira-kira 15 menit) datang pengumuman dari waka kurikulum pak Def bahwa sudah dikonfirmasi ke pihak BMG pekanbaru via telpon bahwa tidak terjadi gempa di daerah pekanbaru pada pukul 10:45 wib tadi...
Semua murid tenang..,gurupuntmengambil kesimpulan bahwa getaran tadi berasal dari getaran pengeboran untuk pembuatan pondasi mesjid raya pekanbaru yang memang sedang dalam proses renovasi...,jadi kesimpulannya kami (semua warga stm muhammadiyah 01 pekanbaru) yang hadir saat itu merasa bodoh...,karena tidak menyadari adanya pekerjaan berat yang dilakukan di mesjid raya yang jelas-jelas bersebelahan dengan STM...

Baca Selengkapnya

Share Tweet Pin It +1

0 Komentar

Back to top